
Bintang Sejahtera, Mataram – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mengadakan pertemuan dengan Pelaku Usaha Daur Ulang dan Pengurus Bank Sampah Unit se-Pulau Lombok. Pertemuan ini guna membahas terkait sumber bahan baku, kebijakan dan pasar dari sampah daur ulang.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DHLK). Hal-hal yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan ini diantaranya sumber bahan baku, kebijakan dan pasar. Turut hadir sebagai pemateri Kepala Dinas LHK Provinsi NTB Ir. Madani Mukarom, BSc., F, M. Si. Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Christine Halim dan Ketua DPP Adupi H. Asrul Hoesien.
Madani mengatakan, saat ini NTB menghasilkan sebanyak 3.500 ton sampah perhari. Sampah yang saat ini bisa dikelola sebanyak 18-20 persen. Data ini berdasarkan atas jumlah timbulan sampah yang masuk ke TPA. Sedangkan sisanya masih belum bisa dikelola secara baik.
Ia menambahkan, hal yang paling mendasar dalam pengelolaan sampah adalah kesadaran masyarakat.
Sementara itu, H. Asrul Hoesain dari DPP Asosiasi Daur Ulang Plastik mengatakan total sampah yang dihasilkan di Indonesia 130.000 ton tiap hari. Jumlah timbulan sampah yang saat ini bisa tertagani hanya mencapai 18 persen. Oleh karena itu, ia mengajak agar masyarakat berpikir sampah itu bukan masalah tapi peluang dan sebagai Sumber Ekonomi Baru Madyarakat dan Pemasukan PAD.