Bintang Sejahtera, Lombok Timur – (2/10) Bintang Sejahtera NTB bekerjasama dengan PT. HM Sampoerna Tbk akan membentuk Bank Sampah di 15 Desa Prioritas yang ada di kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah. Desa-desa ini merupakan desa binaan PT. HM Sampoerna Tbk dimana programnya fokus kepada pembinaan para petani tembakau dan pengadaan Rumah Pintar untuk anak-anak para petani. Program Bank Sampah Daur Ulang diharapkan mampu menjadi mata pencarian tambahan sembari menunggu musim tanam tembakau tiba.
Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan daerah penghasil tembakau terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jumlah petani tembakau yang berada di bawah naungan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) untuk tembakau virginia yakni 11.582 petani, sedangkan untuk tembakau rajang di Kabupaten Lotim sebanyak, 2.590 petani. Adapun untuk didaerah lain seperti di Loteng sekitar 5.000 petani secara keseluruhan, belum lagi di beberapa daerah lainnya seperti di Pulau Sumbawa maupun di KLU (Source:Suara NTB). Tembakau tersebut mereka tanam pada saat musim kemarau tiba.
Bintang Sejahtera NTB nantinya fokus untuk pendampingan 15 Desa Prioritas yang terdiri dari Desa sukadana, Montong Baan, Rumbuk, Kabar, Jantuk, Setanggor, Sakra Selatan, Sakra, Jerowaru, Gereneng, Gelanggang, Lekor, Buntiang, Boyomara dan Desa Landah. Progam Bank Sampah di setiap desa ini diharapkan mampu menjadi mata pencaharian tambahan kala masa tanam belum tiba. Mengingat apabila petani diminta beralih ke tanaman lain, menurut mereka, itu tidak bisa dipaksakan, karena harus disesuaikan dengan kondisi lahan, ketersediaan air dan lain sebagainya. Selain itu, Bank Sampah ini juga merupakan program untuk mendukung Non Tobacco Related Material, dimana saat ini masih sering ditemukan sampah plastic di dalam tembakau yang sudah dikemas sehingga kerap terjadi penolakan dari pemasok terhadap tembakau yang mereka terima. Bank Sampah ini dinilai menjadi program edukasi yang efektif untuk membiasakan para petani untuk memilah sampah daur ulang dari sumbernya, rumah tangga. Sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi terhadap tembakau yang berpotensi bercampur dengan sampah plastic.
Sebelum pembentukan Bank Sampah di 15 desa prioritas ini, Tim Bintang Sejahtera NTB melakukan assessment atau penilaian awal terhadap peran dan keikutsertaan masyarakat di setiap desa terhadap adanya program Bank Sampah ini nantinya. Kegiatan selanjutnya akan dirangkai dengan sosialisasi, edukasi pemilahan sampah daur ulang dan menjalankan program Bank Sampah ini sampai mereka bisa melakukan transaksi secara mandiri.Program-program pengembangan Bank Sampah oleh Bintang Sejahtera NTB tahun ini ditargetkan untuk 50 desa miskin di NTB. Di Kabupaten Lotim, Bintang Sejahtera telah membina 15 Unit Bank Sampah. Bank Sampah itu nantinya dibina secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan ekonomi dan sosial masyarakat, sebagai anggota Bank Sampah di masing-masing desa. Selain itu, dengan adanya Bank Sampah ini masyarakat mampu menerapkan Upaya 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) terhadap sampah rumah tangga yang dihasilkan. Diharapkan nantinya, saat masyarakat telah terbiasa melakukan pemilahan dan pengumpulan sampah langsung dari sumbernya, yaitu rumah tangga, akan dapat menghasilkan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Upaya ini akan berdampak positif pada terciptanya perubahan sosial di masyarakat itu sendiri. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah menjadikan Program Usaha Bank Sampah sebagai salah satu dari Tujuh Program Prioritas Provinsi NTB dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di NTB.